Dalam kehidupan, seringkali kelemahan kita terlihat sebagai hambatan besar. Namun, kisah-kisah seperti Paulus dan Rut dalam Kitab Suci menunjukkan bahwa kelemahan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari kekuatan yang lebih besar.
Paulus, meskipun berdoa berkali-kali agar βduri dalam dagingnyaβ diambil Tuhan, mendapati bahwa di dalam kelemahannya, kuasa Tuhan menjadi sempurna. Duri tersebut mengajarkan Paulus untuk tidak meninggikan diri, melainkan bergantung penuh pada anugerah Tuhan.
Rut, dianggap sebagai pembawa sial karena latar belakangnya dari Moab, menunjukkan kekuatan yang sama. Meski dihadapkan pada pandangan negatif dan situasi sulit, Rut memilih setia dan tidak membiarkan gengsi menghalangi langkahnya.
Di sini ada tiga prinsip yang bisa kita petik:
1. Kesetiaan: Kesetian adalah kekuatan. Dalam keadaan sulit, kesetiaan menunjukkan karakter kita yang sejati. πΎ
2. Menolak Gengsi: Jangan biarkan ego menghalangi berkah. Rut memilih untuk memungut sisa-sisa jelai, tindakan yang menghantarkannya pada berkat yang tak terduga. π
3. Menabur Belas Kasihan: Kebaikan yang kita tabur, akan kembali kepada kita. Rut menunjukkan belas kasihan yang tulus kepada Naomi, yang akhirnya membuahkan hasil yang manis. β€οΈ
Melalui kelemahan, kita diajak untuk introspeksi dan transformasi. Mari kita sambut setiap duri sebagai kesempatan untuk memperlihatkan kuasa yang sempurna dalam kehidupan kita.
Happy Sunday semua. Salam #HidupTenangSenang
Novry Simanjuntak, #OpungBrielle
0818 212989
*Terinspirasi khotbah Ps Michael Gunawan, 23 Mar 25, 11.00, GBI GILGAL